Taeko Okajima (27 tahun) sejak kecil hingga dewasa tinggal di Tokyo dan bekerja pada sebuah perusahaan swasta. Untuk yang kedua kalinya, ia berencana menghabiskan liburannya di sebuah desa di Yamagata. Karena itu, Taeko mengambil cuti sepuluh hari. Taeko berencana memetik bunga safflower bersama keluarga yang ia datangi.
Sejak kecil, Taeko ingin sekali berlibur di luar kota seperti teman-teman sekolahnya yang lain. Sayang, ia tidak punya kerabat yang tinggal di desa. Di desa itu pula ia mengenal Toshio, seorang pemuda yang memilih berhenti sebagai pekerja kantor dan menjadi petani organik. Mereka kerap melewatkan waktu bersama dan menjadi dekat. Toshio yang lebih muda membuat Taeko merasa nyaman menceritakan masa kecilnya. Bahkan, nenek Toshio berharap Taeko mau tinggal di desa dan menikah dengan Toshio.
Selama perjalanan dalam kereta itulah ingatan Taeko terlempar kembali ke masa lalu. Kenangan akan masa kecilnya, saat ia berumur sepuluh tahun dan duduk di kelas lima. Kenangan masa kecil yang membekas dalam di ingatan Taeko. Kenangan tentang liburan Taeko di pemandian yang berakhir dengan tak sadarkan diri. Kesan pertama saat keluarga Okajima makan buah nanas. Kehebohan anak perempuan saat suster di sekolah menerangkan tentang menstruasi sehingga mereka beramai-ramai membeli celana dalam. Konyolnya, anak laki-laki yang mengetahui hal itu jadi usil dan berusaha menyingkap rok anak perempuan. Dan, reaksi teman-teman Taeko saat Hirota–anak laki-laki dari kelas lain yang jago baseball–menyukai Taeko, mereka melarang Taeko menyemangati Hirota (ekspresi Hirota dan Taeko saat bertemu bikin saya senyum sendiri).
Selama perjalanan dalam kereta itulah ingatan Taeko terlempar kembali ke masa lalu. Kenangan akan masa kecilnya, saat ia berumur sepuluh tahun dan duduk di kelas lima. Kenangan masa kecil yang membekas dalam di ingatan Taeko. Kenangan tentang liburan Taeko di pemandian yang berakhir dengan tak sadarkan diri. Kesan pertama saat keluarga Okajima makan buah nanas. Kehebohan anak perempuan saat suster di sekolah menerangkan tentang menstruasi sehingga mereka beramai-ramai membeli celana dalam. Konyolnya, anak laki-laki yang mengetahui hal itu jadi usil dan berusaha menyingkap rok anak perempuan. Dan, reaksi teman-teman Taeko saat Hirota–anak laki-laki dari kelas lain yang jago baseball–menyukai Taeko, mereka melarang Taeko menyemangati Hirota (ekspresi Hirota dan Taeko saat bertemu bikin saya senyum sendiri).