Minggu, 31 Maret 2019

Lakukan 5 Hal Ini Saat Kamu dan Saudaramu Mencintai Orang yang Sama (IDN Times)

IDN Times

Ingat, ikatan darah lebih kuat

Persaingan tidak hanya terjadi dalam lomba atau kompetisi. Dalam hubungan keluarga pun hal ini kerap terjadi. Tak jarang antara kakak dan adik bersaing untuk mendapatkan perhatian dan sayang dari ayah dan ibu atau anggota keluarga lain. Banyak hal yang bisa memicu persaingan antarsaudara dan bisa saja berakhir dengan perpecahan serta mengusik persaudaraan.

Nah, yang bikin gawat lagi, bagaimana bila persaingan kakak adik ini melibatkan masalah cinta? Kamu dengan kakak atau adikmu menyukai orang yang sama. Langkah apa yang kamu ambil agar tidak terlibat perseteruan tak berujung? Yuk, kita simak!

Hati-Hati, 4 Ciri Ini Mengindikasikan Kamu adalah Seorang Pencela (IDN Times)

IDN Times

Semoga bukan kamu

Orang yang punya kebiasaan melontarkan kata-kata negatif atau buruk seperti disebut di atas adalah orang yang bermasalah dalam hidupnya. Bila kamu punya "hobi" meremehkan, menghina, mengecam, mengejek, mencemooh, serta cenderung membeberkan kekurangan seseorang, bisa dipastikan kalau kamu adalah seorang pencela. 

Segala bentuk pencelaan yang terlontar melalui kata-kata ini termasuk ke dalam tindakan verbal bullying (penindasan lewat kata-kata). Tindakan ini bisa memengaruhi emosi dan kondisi psikologis seseorang yang mendapat celaan dan berpengaruh pada kehidupannya.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi pencela. Seorang pencela biasanya juga memiliki masalah tertentu. Kondisi psikologis si pencela ini pun bermasalah. Nah, beberapa ciri di bawah ini mengindikasikan bahwa kamu memiliki kecenderungan sebagai pencela. Yuk, kita simak!

Jumat, 08 Maret 2019

Setelah Aku Berhenti Mencintai Dia (IDN Times)

IDN Times

Aku terjebak di antara dua bersaudara yang bermasalah

"Leon!"

Aku mencoba tidak peduli. Pura-pura tidak mendengar seruannya yang emosional dan histeris. Langkahku semakin panjang, semakin kupercepat, tapi dia tidak menyerah. Ya, karena itulah dulu aku mengaguminya, lalu berubah jadi suka, kemudian sayang. Aku mendengar langkah kakinya semakin mendekat, seperti berlari disertai napas memburu dan "plaakk!", tangannya mendarat di pipiku begitu tubuhku berbalik karena cengkeraman jemarinya di bahuku.

Aku terkesiap, ternganga dengan mata membeliak. Jejak panas yang dia tinggalkan di pipiku adalah gambaran dari perasaannya saat ini.

"Kamu ...." Napasnya masih terengah karena berlari mengejarku dan juga amarah.

Kucoba bersikap tenang, kumulai dengan mengambil napas panjang lalu membuangnya perlahan. Harus berapa kali aku katakan bahwa au tidak bisa melanjutkan hubungan kami. Seharusnya dia berusaha menerimanya. Cinta, bila sepihak, apa layak untuk dipertahankan? Lagi pula, perasaan yang kumiliki pun telah berubah.

"Apa lagi?" tanyaku, enggan. Lelah bila harus membahas sesuatu yang sudah tidak perlu dibahas lagi.

"Siapa Benaya?"

Hah! Aku nyaris tersedak. Mendengar namanya saja bulu kudukku serasa berdiri.

Selasa, 05 Maret 2019

Selalu Ada Orang Ketiga (IDN Times)

IDN Times

Keinginan serakah yang tidak tahu malu, memilikimu seutuhnya

Maika terperenyak, menahan napas, menatap nanar buku bersampul kulit cokelat di tangannya. Mengapa tidak dari dulu ia menyadarinya? Lagi pula, mengapa ia begitu tergoda membuka buku yang bukan miliknya? Kelancangan yang berbuah penyesalan karena saat ia menyadari, begitu banyak luka yang telah ia torehkan di hatinya.

Tahukah kamu, bagaimana rasanya mencintai seseorang tanpa dia tahu separah dan sedahsyat apa badai yang dia tinggalkan di hatimu? Kamu pasti tidak tahu karena kamu tidak pernah mengalaminya. Lelaki selalu datang dan pergi dalam kehidupanmu. Dengan mudah kamu mendapatkan dan menyerahkan hatimu pada lelaki yang sesuai dengan kriteriamu. Kamu memang tidak akan mengetahuinya, betapa tersiksanya mencintai orang yang setiap saat ada di dekatmu, bersamamu, sementara kamu tidak tahu sedalam apa perasaannya. Itulah aku, yang menyimpan cinta untukmu.

Jumat, 01 Maret 2019

Saat Menyimpan Rasa Sakit Hati, Hanya 5 Hal Ini yang Kamu Dapatkan (IDN Times)

IDN Times

Tulus memaafkan adalah langkah awal dan kunci untuk bisa berdamai dengan rasa sakit itu

Mungkin kamu pernah merasakan sakit hati yang sulit sekali disembuhkan akibat perlakuan seseorang terhadapmu. Bisa jadi lukanya sudah tertancap dalam di hatimu. Entah itu karena perlakuan seseorang yang kamu kenal seperti sahabatmu, kekasih, saudara, bahkan bisa juga orang tuamu sendiri. Saking terlukanya, sulit bagimu untuk memaafkan orang yang menyebabkannya.

Tentu saja menyimpan sakit hati yang bermuara dendam ini bukan hal yang menyenangkan. Setiap kali kamu mengingatnya, perasaanmu seketika berubah buruk. Emosimu pun kembali tersulut. Rasanya tidak ada lagi kenyamanan dalam dirimu. Perasaan ini sangat tidak baik dan menyiksa, membuat kamu sulit untuk merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Perasaan yang dapat merugikan dirimu sendiri.

Nah, apa saja yang bisa merugikan dirimu bila rasa sakit itu masih kamu pelihara?