Jumat, 05 Desember 2014

Orang Ketiga (Majalah HAI 26 Mei 2014)

Majalah HAI edisi 26 Mei 2014
"Arga ...."

"Hmmm ...." 

"Aku senang karena kamu selalu ada untukku."

Aku mengangguk dan memberi senyum tipis untuknya. Hal kecil yang selalu kulakukan setiap kali Narin sedang bersedih atau kesal. Sama seperti kali ini, saat ia masih sibuk menyeka air matanya karena baru saja bertengkar dengan Yunus, cowoknya. Yang menurutnya berubah karena mulai suka bohong dan tidak setia.

"Ini sudah yang kesekian kalinya dia membohongiku. Dia bilang tidak bisa menemaniku mencari buku, ternyata dia pergi nonton dengan cewek lain," ujarnya terbata di antara isak tangisnya.  

"Kamu tahu dari mana kalau dia jalan dengan cewek lain?" tanyaku seraya menatapnya cukup lama.  

"Ada seseorang yang memberitahuku dan dia mengirimkan buktinya." Narin segera menyerahkan ponselnya padaku.

Aku segera memeriksanya seperti biasa kulakukan bila Narin meminta pendapatku. Ada beberapa foto Yunus bersama seorang gadis tengah bergandengan tangan menuju pintu masuk sebuah bioskop. Sebenarnya, tanpa perlu kulihat lagi aku sudah melihat foto-foto itu sebelumnya.

"Belum tentu juga cewek itu selingkuhannya, Rin," sanggahku.

"Kamu nggak tahu, Ar. Perasaanku sebagai cewek tahu kalau dia ada main dengan cewek lain di belakangku. Sikapnya selama ini telah membuktikan itu. Lagi pula, mengapa dia harus berbohong?" Narin tampak sewot.

Aku hanya bisa menghela napas. Narin mudah sekali percaya tanpa mau menyelidikinya dulu. Satu sifatnya yang membuat aku sering besitegang dengannya di awal pertemanan kami, namun sangat kusyukuri kemudian. 


"Aku nggak ngerti, mengapa semua cowok yang dekat denganku dan bilang sayang ternyata yang paling sering menyakiti dan mengecewakan aku."



--- alp ---



4 komentar:

  1. bagus ^^
    aku baca karena aku penasaran sama cerpen yang cowok banget. eh ternyata kayak begini maksudnya. semangat ya ^^ aku jadi terinspirasi nih buat ngirim cerpen ke majalah HAI
    kunjungi juga ya blog ku byunbaeknajla.wordpress.com ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca tulisanku. Ayo, semangat menulis dan nengirim juga!

      Aku sudah berkunjung, lho. Oya, aku juga tergila-gila dengan drakor. ^_^

      Hapus
  2. Saat ini majalah hai masih menerima cerpen atau nggak ya mbak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Putri, saya kurang tahu, ya! Untuk membeli majalah Hai saya harus ke Gramedia dulu. Coba deh cari di internet. Kayaknya masih (terakhir saya lihat masih, walau sempat nggak ada beberapa edisi).

      Hapus