Kamis, 09 Agustus 2018

Jangan Biarkan Kenangan Buruk Menghantuimu

Plukme!
Selalu ada maksud tertentu di balik semua kejadian buruk yang kita alami
Aku hanya bisa termangu saat melihat temanku dengan sengaja menyenggol lengan mantannya sembari buang muka dan mendengus. Sampai segitunya? Begitu cepat semuanya berubah. Setahuku, baru dua minggu yang lalu mereka putus karena–entahlah–kurasa salah paham yang berujung pertengkaran hebat. Namun, karena ego masing-masing yang tidak mau mengalah dan meminta maaf, maka berakhir sudah jalinan cinta di antara mereka. Padahal, mereka telah bersama selama tiga tahun. Sulit kubayangkan, dalam sekejap rasa cinta berubah menjadi benci.

"Aku selalu emosi kalau lihat dia. Bagiku, dia adalah kenangan buruk,” ujarnya, menjawab tanya di mataku.

Aku tidak menjawab hanya menatap raut wajahnya yang memberengut kesal. Wajah yang kerap semringah sebelum dia putus dengan kekasihnya, kini hilang entah ke mana. Sosok yang selalu ia puja sebagai jaminan masa depannya kelak, kini telah berubah menjadi sosok yang begitu ia benci. Cuma sebatas kenangan buruk yang kerap membuat perasaannya cepat sekali emosional. Sulit sekali untuk membuatnya tersenyum kembali.
“Aku benci hujan. Hujan selalu membuat dadaku sesak, mataku panas dan aku benci mengingatnya. Hujan adalah kenangan buruk yang selalu mengusikku, melukai perasaanku dan membuatku selalu merindukannya. Perasaan yang kerap membuatku ciut.”
Kalimat bermakna sama seperti di atas itu pun kerap terlontar dari mulut sahabatku di komunitas yang sama setiap kali hujan datang. Aku bisa memakluminya. Kita bisa saja membenci sesuatu karena ada cerita atau kejadian yang tidak mengenakkan di sana. Bahkan, bisa jadi sangat tidak mengenakkan, sehingga terlalu menyakitkan bila harus mengingat seseorang yang sangat ia sayangi dan berarti dalam hidupnya, terenggut tanpa ada kemungkinan untuk kembali. Aku memahami perasaan itu. Wajar bila dia menyebutnya kenangan buruk. Ya, suatu hal tidak menyenangkan yang membekas dalam di ingatan dan sulit untuk kita lupakan.
Kenangan buruk memang identik dengan masa lalu. Walau waktu terus berjalan, namun ingatan akan kejadian buruk yang telah berlalu selalu membuat kita susah untuk tidak berpaling darinya. Selalu ada momen-momen tertentu yang mengingatkan kita akan kenangan buruk itu,  sekeras apa pun kita berusaha melupakannya. Sulit menjaga pikiran kita bila ada pemicunya yang mengingatkan kita pada kenangan buruk itu.
Perasaan tertekan juga menjadi salah satu sebab yang kerap memicu kita kembali teringat pada kejadian buruk tersebut. Entah itu karena teringat saat kekasihmu mengabaikanmu sehingga berakhir dengan pertengkaran, lalu putus. Bisa juga karena sebuah tempat atau suasana tertentu yang mengingatkanmu dengan seseorang yang sangat kamu sayangi dan berarti dalam hidupmu telah pergi meninggalkanmu. Nah, tempat dan momen saat itu menghadirkan perasaan sakit di hatimu, membuatmu terkenang kembali pada masa itu.
Namun, jangan pernah membiarkan kenangan buruk membelenggu hidupmu, membuatmu sulit untuk melangkah. Jadikanlah kenangan buruk sebagai suatu pelajaran hidup bahwa selalu ada maksud tertentu di balik semua kejadian buruk itu. Jangan biarkan dirimu terbelenggu oleh kenangan buruk yang akan membuatmu cemas dan takut sehingga menguras pikiran dan perasaanmu. Terlalu melelahkan bila selalu mengingatnya. Cobalah untuk selalu berpikir positif.
Seiring waktu, kenangan buruk itu bisa saja memudar bila kamu berusaha untuk menatap ke depan. Usahakan untuk selalu fokus pada kenangan yang membahagiakan. Isilah pikiranmu dengan hal-hal positif dan indah. Memang tidak mudah, tetapi kamu harus berusaha. Dengan selalu berpikir positif bahwa segalanya akan berubah seiring waktu, sedikitnya bisa membantumu untuk mengaburkan kenangan buruk dan melupakannya. Syukurilah segala hal, baik maupun buruk.
Namun, bila kenangan buruk yang datang dari masa lalumu meninggalkan trauma dan membuatmu cemas, bahkan terlalu sulit untuk kamu lepaskan dan membuatmu terbelenggu serta sulit untuk move on, berhentilah memikirkannya. Bila semua cara telah kamu lakukan dan tidak juga berhasil, kamu membutuhkan seseorang untuk mengatasi kenangan buruk yang menakutkan itu. Terapi bisa kamu jadikan satu alternatif yang dapat menolong kamu agar terlepas dari kenangan buruk itu.(analydiap)

Sumber gambar: Pixabay/MichaelGaide



4 komentar:

  1. Hai mbak Ana 😘😘

    Ini aku Renita, user Plukme

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benarkah? Kok bisa sampai ke sini? Yang enggak mau dipanggil kakak itu, 'kan? Wkwkwkw.

      Hapus
    2. Iyaaaa hehehe. Aku sengaja nyari dirimu mbak An, karena aku suka sama tulisan2 mbak Ana.

      Aku googling namamu xixixix monmaap aku tak bisa melepasmu dari ingatanku, cieeee 😘😘

      Semoga sehat selalu ya mbak An.

      Hapus
    3. Amin. Demikian juga hal yang sama berlaku untukmu, Mbak. Selalu sehat juga. Aku seneng banget bisa saling menyapa juga. Ternyata, Pm sudah mendekatkan banyak orang, ya? Melangkah ke platform mana pun selalu ada yang kenal karena sesama plukers.😊😊

      Wkwkkwk, ini sama dengan tak bisa ke lain hati hanya karena tulisan. Hahahaha.😂😂

      Terima kasih sudah mampir.😘😘



      Hapus