Selasa, 21 Juli 2015

When Marnie Was There (Review Film)


Diadaptasi dari cerita anak karya penulis asal Inggris Joan G. Robinson, film When Marnie Was There (Omoide no Marnie) adalah film produksi tahun 2014 dari Studio Ghibli. Skenarionya sendiri ditulis oleh sang sutradara, Hiromasa Yonebayashi bersama Keiko Niwa dan Masashi Ando.

When Marnie Was There adalah sebuah film keluarga yang mengangkat tema tentang kasih sayang dan persahabatan yang berbalut misteri. Seperti biasa, film-film animasi produksi Studio Ghibli selalu menampilkan gambar yang artistik dan memanjakan mata.

Film ini menceritakan tentang persahabatan Anna Sasaki (12 tahun, tinggal di Sapporo) dengan Marnie, gadis bule berambut pirang yang cantik dan periang. Ketika Anna dititipkan oleh ibu angkatnya (Yoriko Sasaki) pada keluarga Oiwa di sebuah desa untuk mengobati penyakit asmanya, Anna sering melihat gadis itu di sebuah rumah tua, di tepi rawa. Gadis yang ada dalam mimpinya. Menurut penduduk setempat, rumah itu sudah lama ditinggal penghuninya. Kabar yang beredar pun mengatakan bahwa rumah itu ada hantunya.

Walaupun kedua gadis itu memiliki sifat yang bertolak belakang, namun Anna yang sulit berteman, pemurung dan membenci dirinya sendiri, ternyata dengan Marnie merasa cocok dan cepat sekali menjadi akrab. Marnie mengajak Anna menghadiri pesta yang diadakan keluarganya, mengajari Anna menari dan mengajaknya piknik. Hal yang tak pernah Anna lakukan selama hidupnya. Kedua gadis itu pun berjanji untuk merahasiakan pertemuan mereka

Sayaka menemukan buku harian Marnie

Diadaptasi dari buku ini

Marnie mengajak Anna ke pesta keluarganya

Anna pun tak sungkan berbagi cerita dan rahasia pribadinya pada Marnie, begitupun dengan Marnie. Anna merasa tidak beruntung karena semua orang terkasih dalam hidupnya meninggalkan dia. Ibu Yoriko yang ia panggil Bibi pun mengangkatnya karena dibayar.

Marnie pun merasa iri pada Anna. Karena, walaupun ia memiliki orang tua kandung, tapi ia merasa kesepian selalu ditinggal sendiri di rumah. Sementara orang yang seharusnya menjaga dia selalu bersikap buruk dan menindasnya. Pelayan di rumahnya pun selalu menakut-nakuti dan mengancamnya. Semua perlakuan itu membuatnya menangis.

Suatu hari, Anna melihat rumah tua itu sedang direnovasi dan telah dihuni oleh keluarga lain. Sayaka mengira Anna adalah Marnie yang bermaksud mengambil buku hariannya yang tertinggal. Pembicaraan tentang Marnie mendekatkan Anna dengan Sayaka, penghuni baru rumah itu. Lalu, ke mana Marnie pergi? Siapakah sebenarnya Marnie? Mengapa Marnie meninggalkan Anna sendiri saat di silo? Sayaka pun berjanji membantu menyelidiki tentang Marnie.

Dari Hisako, seorang pelukis yang Anna kenal saat mereka melukis di tempat yang sama, akhirnya Anna mendengar cerita tentang Marnie.

Penasaran, ingin tahu cerita selanjutnya? Tonton saja filmnya! Ada misteri apa di balik kemunculan Marnie? Ada twist di akhir cerita. Yang membuat saya senang dan lega, film ini berakhir manis. ^_^

Selamat menonton! (@analydiap07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar