Jumat, 05 Desember 2014

Menembus Majalah Hai

Menembus majalah Hai adalah keinginan saya yang tidak berani saya realisasikan ... dulu. Menulis cerpen cowok banget?! Huah, enggak terpikirkan deh! Apalagi cerpen yang saya tulis kebanyakan cerita remaja cewek (nanti ... teman-teman bisa membandingkan gaya bercerita saya di Hai dengan media lain yang khusus cewek). 

Keinginan itu timbul kembali saat saya sering mengunjungi salah satu blog yang banyak memuat cerpen dia yang dimuat di Hai (Dwi, terima kasih sudah posting cerpen-cerpenmu!). Lalu, saya cari, tema apa yang kira-kira bisa menembus Hai.

Tanpa berharap banyak, saya kirim "Orang Ketiga" setelah menghuni buku cerpen saya selama dua puluh hari. Tiga minggu kemudian saya dapat kabar dari kalau cerpen itu akan dimuat. Rasanya ... wuih, seneng banget! Cerpen pertama yang saya kirim ke Hai sekaligus cerpen pertama saya yang dimuat di Hai.  Terima kasih Redaktur Hai, saya suka dengan komentar-komentarnya. Membuat saya senang menulis di Hai.

Ini surel dari Hai tentang "Orang Ketiga":

Wah, cerpen kamu "gelap" juga ya. Agak-agak psycho, hehehe. Nah, karena keunikan cerpen kamu ini, cerpen kamu layak tayang di Hai No. 21 yang terbit tanggal 26 Mei 2014.

Untuk teman-teman yang mau kirim cerpen ke  baca syarat-syaratnya di Hai. Enggak rugi kok beli majalah ini karena teman-teman bisa tahu cerpen seperti apa yang layak muat di Hai. Selamat menulis! Tetap berusaha. (@analydiap07)

4 komentar:

  1. waktu kirim cerpen ke majalah HAI, ngirimnya cerpennya doang (dengan format judul, nama penulis,lalu isi cerpennya), atau ngirim sama lampiran biodata?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berikut biodatanya.Selamat mengirim, ya!:) Terima kasih juga sudah berkunjung.

      Hapus
    2. Mbak Ana Lydia emang bener-bener cerpenis keren. Selamat ya

      Hapus
    3. Saya masih belajar kok dan akan terus belajar.
      Terima kasih sudah mampir dan meninggalkan jejak komentar.:)

      Hapus