Sabtu, 12 Maret 2016

Spirited Away (Review Film)

Sukses memboyong Oscar sebagai film animasi terbaik pertama yang meraih penghargaan dalam ajang bergengsi tersebut, membuat Spirited Away (Sen to Chihiro no Kamikakushi) menjadi film tersukses dalam sejarah perfilman Jepang. Bahkan, dua penghargaan lain pun berhasil diraihnya. Wajar bila Spirited Away masuk dalam jajaran film box office karena film ini meraup banyak penonton. Film animasi fantasi produksi studio Ghibli 2001 ini–seperti juga Ponyo, My Neighbor Totoro, dan Howl's Moving Castle–disutradarai oleh Hayao Miyazaki.

Spirited Away berkisah tentang petualangan Chihiro (10 tahun) yang tersesat dan terpaksa tinggal di dunia arwah untuk membebaskan orang tuanya yang berubah menjadi babi karena kelancangan mereka menyantap makanan para arwah.

Dalam perjalanan menuju rumah baru mereka, ayah Chihiro telah mengambil rute yang salah. Mereka tiba di sebuah bangunan berterowongan yang membawa mereka ke sebuah tempat tak berpenghuni. Karena lapar, orang tua Chihiro menyantap makanan dari salah satu kedai yang berjejer di sana. Namun, Chihiro yang ketakutan menolaknya. Ia berjalan-jalan di sekitarnya hingga sampai di sebuah jembatan. Di jembatan itu ia bertemu dengan seorang anak lelaki bernama Haku yang menyuruhnya segera pergi sebelum hari menjadi gelap. Namun, terlambat karena hari sudah menjadi gelap sementara orang tuanya sudah berubah menjadi babi, sedang Chihiro sendiri pun berubah menjadi transparan. Saat itulah Haku menolongnya dan memberi Chihiro sesuatu untuk ia makan agar tidak menghilang. Haku juga yang membantu Chihiro agar bisa bertahan tinggal di dunia arwah supaya bisa membebaskan orang tuanya.

Dengan petunjuk Haku, Chihiro menemui Kamajii (orang tua penjaga ketel uap untuk memanaskan pemandian). Meskipun Kamajii menolak, Chihiro bersikeras ingin bekerja di sana. Akhirnya, Kamajii menyuruh Rin (pelayan wanita di pemandian) mengantar Chihiro menemui Yubaaba (penyihir tua pemilik pemandian untuk para arwah, dewa dan monster). Seperti Kamajii, Yubaaba pun menolaknya. Namun, Chihiro tidak menyerah dan bersikeras ingin bekerja di pemandian itu sehingga Yubaaba memberinya kontrak dan mengubah nama Chihiro menjadi Sen. Chihiro bertugas membantu Rin. Esoknya, Haku menyerahkan pakaian dan kartu ucapan perpisahan bertuliskan nama Chihiro. Haku mengingatkan Chihiro agar tidak melupakan namanya–seperti Haku yang tidak mengingat namanya–agar Yubaaba tidak bisa mengendalikannya.

Hari pertama bekerja, Chihiro dan Rin mendapat tugas membersihkan bak mandi besar karena akan ada pelanggan. Yubaaba menyuruh Chihiro melayani pelanggan yang tidak diharapkan karena memiliki bau yang sangat busuk. Bila Chihiro tidak becus melayani pelanggan itu, Yubaaba akan mengubahnya menjadi batu bara. Ternyata, roh bau busuk itu adalah Dewa Sungai yang terpolusi oleh banyaknya kotoran. Puas dengan pelayanan Chihiro, Dewa Sungai itu memberi Chihiro roti herbal. Kelak, roti herbal itu yang akan menyelamatkan Haku. Sedang Yubaaba mendapat bayaran butiran emas yang keluar bersama kotoran di tubuh Dewa Sungai. Sebagai ungkapan rasa senangnya, Yubaaba memberikan sake pada semua pekerjanya.


Pagi hari, terjadi kegaduhan di tempat pemandian. Kaonashi (No Face)–roh misterius–yang pernah dibiarkan masuk ke pemandian oleh Chihiro memberikan banyak emas kepada setiap pelayan pemandian yang memberikan makanan padanya. Celakanya, Kaonashi berubah menjadi monster pelahap yang tidak pernah kenyang. Ia memakan apa saja, termasuk tiga pekerja pemandian.

Sementara itu, Chihiro melihat seekor naga terbang yang terluka diserang oleh puluhan burung kertas. Chihiro mengenali naga itu sebagai Haku merasa cemas melihat luka di tubuh naga itu. Chihiro bergegas mencari Haku yang menerobos masuk ruangan Yubaaba. Ia tidak menyadari, satu burung kertas penjelmaan Zeniiba (saudara kembar Yubaaba) mengikutinya dengan cara menempel di tubuhnya. Zeniiba bermaksud mengambil segel sihir yang telah dicuri Haku atas perintah Yubaaba. Segel itu sudah dimantrai sehingga siapa pun yang mencurinya akan binasa.

Zeniiba yang marah mengubah Bou (bayi raksasa Yubaaba) menjadi tikus, pelayan Yubaaba menjadi burung kecil dan tiga kepala tanpa badan ia ubah menjadi Bou. Dengan tenaga yang tersisa, Haku merobek burung kertas itu menjadi dua sehingga Zeniiba menghilang. Melihat Haku yang terluka dan tak berdaya, Chihiro memasukkan sebagian roti herbalnya ke mulut Haku dan memaksa Haku menelannya sehingga segel sihir yang ada di tubuh Haku pun termuntahkan. Hal yang sama pun ia lakukan pada Kaonashi sehingga apa yang telah Kaonashi telan ia muntahkan kembali, termasuk tiga pekerja pemandian yang ia telan.


Demi menolong Haku yang terluka parah karena mantra dari segel sihir, Chihiro bermaksud menemui Zeniiba untuk meminta maaf dan mengembalikan segel sihir yang telah Haku curi. Kamajii memberikan tiket kereta yang telah ia simpan selama 40 tahun kepada Chihiro agar bisa menemui Zeniiba di Dasar Rawa. Bersama Bou yang telah berubah wujud menjadi tikus dan burung kecil jelmaan pelayan Yubaaba serta Kaonashi, Chihiro berangkat menuju Dasar Rawa.

Sementara itu, Yubaaba tidak menyadari bahwa ia telah kehilangan anaknya sampai Haku datang dan menawarkan kesepakatan dengannya. Apa isi kesepakatan itu? Berhasilkah Chihiro menemui Zeniiba? Bagaimana nasib Haku? Apa yang harus Chihiro lakukan agar bisa mengembalikan wujud orang tuanya? Mampukan Chihiro melawan kekuatan sihir Yubaaba dan kembali ke dunia manusia? Lalu, siapakah Haku yang bisa mengenali Chihiro sejak pertama kali mereka bertemu di jembatan? Semuanya akan terjawab dalam film ini.

Walaupun film animasi, Spirited Away jauh dari kata membosankan. Buat saya, film ini benar-benar film animasi yang memukau. Tidak hanya jalan ceritanya yang tidak biasa, setting serta karakter-karakter unik dan absurdnya pun membuat saya berdecak kagum. Khas Studio Ghibli. Selain–tentu saja–sarat dengan pesan moral yang tidak menggurui. Tentang kekuatan cinta (mengasihi), persahabatan, keberanian dan pantang menyerah dalam memperjuangkan sesuatu. Bahwa, setiap kebaikan pun akan beroleh kebaikan. Sebuah film yang sangat menghibur dan mendidik.

Spirited Away adalah film pertama Ghibli yang saya tonton dan miliki, sekaligus film animasi Jepang pertama yang sukses memikat dan membuat saya jatuh hati sehingga memburu film-filmnya.

Selamat menonton dan menikmati petualangan penuh fantasi di dunia arwah, roh, monster dan dewa ala Hayao Miyazaki dan Studio Ghibli! ☺☺☺ (@analydiap07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar