Cerpen ini dimuat di Gogirl!Magz.com edisi 15 April 2017 |
Tiga tahun sudah, Vanya tak pernah bisa sehari pun menepis kenangan tentang Papa dan kerinduannya yang tak pernah berhenti menghadirkan duka pada setiap helai bulu mata. Perasaan yang kerap membuatnya ciut.
Tak bisa ia pungkiri, bagaimana kepergian Papa telah mengubah hidupnya. Sampai kini, ia masih sulit menerima kenyataan itu. Setelah hari itu, semua tidak sama lagi. Seperti langit tersaput awan kelabu. Begitu sunyi dan muram. Mama yang memilih membenamkan hari-harinya dengan pekerjaan kantor. Mama yang berubah menjadi ibu yang hemat bicara. Sedang ia sendiri, masih belum bisa menerima kehilangan orang terkasih dalam hidupnya. Masih meratapi kesedihan dan menjaga luka di hatinya.
"Ketika kamu kehilangan orang yang kamu cintai, dia tidak benar-benar meninggalkanmu. Dia hanya pindah ke tempat khusus di hatimu."
"Aku tidak ingin Papa ada di hatiku, Ma. Aku menginginkan Papa ada di sini, bersama kita." Vanya menangkis kata-kata Mama dengan suara serak menahan tangis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar