Rabu, 10 Desember 2014

Kisah "Andai Nat Tahu"

Terkejut bercampur senang adalah reaksi pertama saya saat mendapatkan surel dari Hai. Jauh dari bayangan saya kalau cerpen yang tidak saya jagokan ini akan dimuat secepat itu (saya kirim tanggal 15 September, tanggal 17 September dapat kabar kalau cerpen itu akan dimuat). Padahal, cerpen yang saya kirim hampir dua bulan sebelumnya tidak ada kabarnya sama sekali. Jujur, cerpen yang saya kirim itu lebih baik menurut saya sehingga saya pilih untuk dikirim duluan. Cerpen "Andai Nat Tahu"  ini sudah menghuni buku cerpen saya selama tiga bulan.

Penasaran dong , kenapa cerpen yang saya kirim sebelumnya tidak dimuat? Saya baca lagi (nggak cukup sekali, lho) dan saya punya kesimpulan sendiri mengapa cerpen tersebut tidak dimuat. Ah, saya yakin tulisan saya ini akan menemukan rumahnya. Bila tidak juga, bukankah dia telah menghuni harddisk saya?! He he he....  

Ini surel yang saya terima dari HAI:

Menulis cerpen degan inspirasi lirik lagu mungkin pernah dilakukan Sang Pengarang lagu itu sendiri (Dee Lestari) lewat buku Rectoverso dan lagu Malaikat Juga Tahu. Tapi, kamu berangkat dengan tema yang sedikit dimodifikasi dan sudah disesuaikan dengan kisah cinta remaja. Bagus lho!

Nah, teman-teman, jangan pernah berputus asa dan gampang menyerah bila tulisan yang kalian kirim ke media tidak dimuat. Bukan karena tulisan itu jelek atau tidak layak muat. Setiap media punya aturan sendiri untuk memuat tulisan yang layak muat. Setiap redaktur juga punya aturan atau kriteria sendiri mengenai tulisan apa yang cocok untuk medianya. Jadi, tetap semangat menulis dan jangan berhenti berusaha agar tulisan kita bisa menembus media yang kita inginkan.  Keep on writing! (@analydiap07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar